UPS : Pengertian, Komponen, Jenis dan Cara Kerjanya

Posted on

UPS : Pengertian, Komponen, Jenis dan Cara Kerjanya

Pernahkah Anda mendengar atau tahu apa itu UPS? Jika menurut Anda masih terdengar asing dan juga belum mengetahuinya. Jangan khawatir, karena kami akan membagikan artikel mengenai UPS yang meliputi pengertian, komponen, jenis dan juga cara kerjanya. Silahkan simak artikel dibawah ini hingga selesai.

Pengertian UPS

Uninterruptible Power Supplies (UPS), juga disebut “uninterruptible power source”, adalah perangkat elektronik yang menyediakan suatu cadangan listrik sementara saat arus listrik utama putus.

UPS dapat memberikan perlindungan yang hampir instan jika terjadi kegagalan daya. UPS ini bisa digunakan untuk melindungi semua jenis peralatan elektronik yang sensitif terhadap ketidakstabilan tegangan dan daya.

Tetapi biasanya UPS digunakan untuk melindungi komputer, jadi jika ada gangguan daya secara tiba-tiba, kami masih punya waktu untuk mematikan komputer dengan benar untuk mencegah kerusakan perangkat lunak dan perangkat keras.

Komponen UPS

Komponen UPS meliputi:

Baterai

Jenis baterai yang digunakan oleh UPS umumnya adalah nikel-kadmium atau lead-acid. Baterai ini biasanya dapat menjadi sumber tegangan keselamatan maksimum selama 30 menit.

Rectifier (penyearah)

Fungsi penyearah adalah untuk mengubah daya AC dari arus searah ke listrik. Ini berguna saat mengisi baterai.

Inverter

Inverter bekerja dengan mengubah arus searah dari baterai ke AC. Ini dilakukan ketika baterai UPS digunakan untuk menyalakan komputer.

Jenis UPS

UPS Standby

Adalah jenis UPS yang paling umum digunakan di rumah. Anda mungkin juga demikian. Harganya lebih rendah, kurang dari 500 ribu untuk merek reguler/standart. UPS jenis ini digunakan untuk peralatan sederhana. Memiliki beberapa kekurangan, tetapi juga memiliki tingkat efisiensi yang tinggi. Mereka dapat digunakan bahkan dalam kondisi mati dan tidak dapat digunakan pada suhu di atas 2kv, sehingga hal itu memang hanya berlaku bagi ukuran rumah.

Baca Juga  Sistem Operasi - Sejarah, Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

UPS Line Interactive

Merupakan jenis UPS yang digunakan oleh pemilik usaha kecil yang lebih banyak membutuhkan listrik. Kemampuan untuk berdiri di atas siaga UPS dengan harga yang pasti lebih mahal. Beberapa server negara juga menggunakan UPS jenis ini. Tingkat reliabilitasnya lebih tinggi dan dapat mengontrol voltase yang lebih tinggi daripada peralatan.

UPS Double Conversion Online

Jenis ini paling umum untuk UPS dengan daya lebih besar dari 10 kVA. Tipe ini hampir sama denga tipe standby. Tipe semacam ini mempunyai sumber tenaga utama bukan pada sumber listrik AC tetapi terletak pada Inverter. Untuk tipe ini bisa dikatakan mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS, hanya saja pada tipe ini menimbulkan panas yang lumayan tinggi.

Delta Conversion Online

UPS ini adalah bentuk teknologi konversi ganda yang ditingkatkan yang tersedia di 5kVA – 1.6MW. Dibandingkan dengan tipe konversi ganda, tipe ini selalu menggunakan inverter untuk memasok tegangan. Saat pasokan tenaga telah dihapus, maka jenis ini melakukan hal yang sama dengan jenis Double Conversion.

Cara Kerja UPS

UPS mempunyai cara kerjanya sendiri sebagai suatu sistem. Pengoperasian UPS ini didasarkan pada sensitivitas tegangan. UPS mulai bekerja untuk menemukan dan mencari saluran yang tersedia pada jalur voltase, seperti gelombang, kenaikan tajam, kerendahan, dan penyimpanan karena penggunaan pembangkit listrik yang murah.

Karena listrik tidak stabil atau bahkan tidak berfungsi, UPS beralih ke operasi on-battery. Ini adalah jawaban UPS untuk penyimpanan untuk perlindungan bebannya. Kemudian UPS juga akan beroperasi karena gangguan listrik karena pemadaman listrik, UPS akan menambah satu arus daya dan memutus suplay arus listrik direct current ke motherboard komputer.

Baca Juga  Pemrograman - Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

Kesalahan ini juga mempengaruhi kinerja perangkat lunak dan perangkat keras komputer dalam pemrosesan data. Kegagalan perangkat keras yang dapat disebabkan oleh ketidakstabilan daya, seperti motherboard yang mudah rusak, penurunan performance hardware, atau penurunan kinerja sistem. Seperti contoh pada gangguan software misalnya operating system corrupt, data lost dan lain sebagainya.

Itulah beberapa informasi tentang UPS yang dapat Anda ketahui. Semoga artikel yang kami bagikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan Anda serta bermanfaat, terimakasih!

Artikel Lainnya :