Suku Mentawai – Sejarah, Bahasa, Kepercayaan dan Adat Istiadatnya
Indonesia mempunyai banyak suku dan budaya yang beragam dengan keunikan masing-masing. Salah satu contohnya adalah suku mentawai yaitu suku yang katanya suku tertua di Indonesia. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan dibawah ini.
Sejarah Suku Mentawai
Mentawai merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini berupa kepulauan yang terdapat empat pulau yang berpenghuni, terdiri dari pulau sipora, pulau siberut, pulau pagai utara dan pulau pagai selatan yang dihuni kebanyakan masyarakat suku mentawai. Kemudian masih ada pulau-pulau kecil yang berpenghuni dan sebagian besar lagi hanya ditanami pohon kelapa.
Sejumlah nenek moyang orang mentawai adat dipercaya pertama kali bermigrasi ke wilayah ini disuatu tempat sekitar 2000-500 SM (Reeves, 2000) dan berdasarkan dokumentasi oleh John Crisp menyatakan bahwa penjajah pertama kali mendarat di pulau-pulau pada tahun 1792, telah sampai pada pertengahan 1700. Kemudian diperjalanan orang Inggris usahanya gagal untuk mendirikan pemukiman dan pertanian lada di sebuah pulau selatan Pagai Selatan, Crisp, 1799. Sejak bertahun-tahun sebelum perdagangan ini ada masyarakat adat dan daratan Sumatera Cina dan Melayu Francis, 1839.
Suku mentawai merupakan penduduk asli kabupaten mentawai. Akan tetapi belum diketahui secara jelas asal mula munculnya suku mentawai. Menurut pendapat peneliti suku mentawai berasal dari ras polinesia dan ada juga yang berpendapat suku mentawai berasal dari ras proto melayu atau suku melayu.
Bahasa Suku Mentawai
Di kepulauan mentawai bahasa yang digunakan adalah bahasa mentawai. Bahasa inilah yang dipakai dalam komunikasi sehari-hari dalam lingkungan keluarga maupun dilingkungan luar karena suku mentawai berada didaerah terpencil dan masih jauh dari moderenisasi atau masih terbelakang dalam segala bidang.
Kepercayaan Suku Mentawai
Dalam jangka waktu beberapa ribu tahun kepercayaan masyarakat suku mentawai yaitu Arat Bulungan. Kepercayaan arat bulungan dimana percaya terhadap seluruh benda yang mempunyai roh dan jiwa dan tidak hanya manusia yang memiliki jiwa dan roh akan tetapi juga hewan, tumbuhan, air , dan seluruh alam semesta.
Masyarakat suku mentawai percaya jika jiwa manusia berada di ubun-ubun kepala, jika manusia tidur kemudian bermimpi, jiwa akan keluar dari tubuh dan berpetualang. Jika jiwa bertemu dengan dengan ruh jahat akan menyebabkan tubuh sakit dan dalam keadaan seperti itu mereka akan mencari perlindungan pada ruh nenek moyang, jika tubuh meninggal maka jiwa akan menjadi ruh dan jiwa tidak bisa kembali ke tubuh.
Setelah membaur dengan suku-suku lain yang ada di Indonesia dan secara bertahap pengenalan dan perubahan budaya dan idiologi asing. Kepercayaan orang suku mentawai berubah, mayoritas beragama katolik dan protestan, kemudian sisanya beragama Islam. Akan tetapi sebagian besar masyarakat suku mentawai masih memegang kepercayaan aslinya yaitu arat bulungan, arat diartikan adat dan bulungan diartikan bulu atau daun.
Adat Istiadatnya
Adat Istiadat pada suku mentawai sangat kuat, dimana sikap masyarakat suku mentawai yang sampai saat ini masih percaya terhadap tradisinya dan tidak terpengaruh dengan budaya suku-suku lain yang ada di Indonesia.
Berikut diantaranya budaya suku mentawai yang banyak dikenal dengan ciri khasnya.
- Kepercayaan
Kepercayaan masyarakat suku mentawai yaitu menganut kepercayaan animisme atau percaya pada roh-roh. Dalam memimpin acara pelaksanaan upacara adat keagamaan, masyarakat suku mentawai dipimpin oleh kerei atau dukun. Upacara keagamaan ini biasa disebut Arat Bulungan yang terdiri dari macam-macam roh yang mendiami suatu benda
2. Tato Mentawai
Pada suku mentawai tato yang di tubuh masyarakat mentawai adalah salah satu budaya dan tradisi yang masih dijaga sampai sekarang. Menurut masyarakat suku mentawai tato adalah busana abadi yang bisa dibawa sampai mati dan setiap tato yang ada dibadan masyarakat suku mentawai mempunyai arti dimana tato dibuat sesuai dengan status sosial atau profesi mereka.
3.Gigi Runcing pada Perempuan Suku Mentawai
Pada perempuan suku mentawai terdapat tradisi yang unik yaitu mengerik giginya sampai runcing yang biasa disebut kerik gigi. Jika ingin terlihat cantik maka perempuan suku mentawai disarankan untuk mempunyai gigi runcing. Dimana gigi runcing pada perempuan masyarakat suku mentawai adalah simbol tingkat kecantikan. Dimana semakin runcing gigi yang dipunya maka akan semakin cantik perempuan suku mentawai dimata lelaki suku mentawai. Selain itu gigi runcing juga dipercaya sebagai simbol penyeimbang roh dengan jiwa.
4.Rumah Adat
Suku mentawai memiliki rumah adat berupa rumah panggung berciri khas yang dibangun tidak menggunakan paku akan tetapi dipasang dengan sistem dipasak dengan kayu dan sambungan silang bertakik. Rumah adat suku mentawai biasa disebut uma yang biasa dihuni lima sampai sepuluh keluarga. Didalam rumah uma terdapat beberapa bagian diantaranya ruang utama disebut lalep dan bagian lain dinamakan ruang rusuk. Ruang lalep diisi oleh pasangan suami istri yang pernikahannya sudah sah secara adat. Dan ruang rusuk di isi untuk anak-anak muda, janda dan orang-orang yang diasingkan akibat melanggar aturan adat suku mentawai.
5.Pernikahan
Terdapat dua jenis perkawinan pada suku mentawai yaitu :
- Perkawinan rusuk
Perkawinan rusuk merupakan perkawinan yang dilaksanakan ketika pasangan usia muda dalam rumah rusuk dan perkawinan ini dilaksanakan tidak dengan upacara kebesaran. Pasangan ini tinggal di rumah rusuk tidak mempunyai benda-benda suci atau keramat.
- Perkawinan sakral
Perkawinan sakral merupakan perkawinan yang dilaksanakan secara resmi dengan upacara kebesaran dalam rumah uma. Pasangan ini setelah menikah tinggal di rumah uma.
Seiring berjalannya jaman dengan masuknya suku dan budaya lain dari luar suku mentawai. Beberapa tradisi suku mentawai seperti tato dan kerik gigi mulai di tinggalkan suku mentawai. Untuk melihat suku mentawai yang masih mempertahankan tradisi atau kebudayaan asli suku mentawai hanya ada di pulau siberut .
Demikianlah penjelasan tentang Suku Mentawai, semoga bisa menambah wawasan dan bermaanfaat bagi kita. Terima kasih atas kunjungannya. Salam manis dari penulis.
Artikel Lainnya :
- Microsoft Power Point – Sejarah, Pengertian, Fungsi dan Manfaatnya
- Rumus Deret Aritmatika – Barisan, Bentuk, Contoh Soal Dan Jawabannya
- Riba – Pengertian, Macam, dalil dan Hukumnya